Selasa, 26 Agustus 2014

Produksi


Semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi

apabila ada pihak (orang atau lembaga) yang

melakukan kegiatan produksi.

Misalnya kita dapat menggunakan sepatu karena ada

yang memproduksi sepatu.


A.Pengertian Produksi



 Mungkin kita akan berpikir bahwa produksi adalah
kegiatan yang menghasilkan atau membuat barang
 Namun, dalam pengertian ekonomi produksi juga mencakup kegiatan menambah nilai guna barang. Misalnya, seorang pembuat sepatu tidak hanya menciptakansepatu sebagai alas kaki. Namun, ia juga menciptakan berbagai modelsepatu yang digunakan untuk keperluan yang berbeda, seperti sepatu olahraga, sepatu kerja, dan sepatu pesta. Berbagai merek sepatu bergengsi pun dimunculkan agar konsumen merasa bangga memakainya. Dengan demikian, sepatu sebagai alas kaki mempunyai nilai tambah, yaitu sebagai barang mode. 
Seorang pengusaha yang akan memulai usaha pasti memiliki tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 
Tujuan-tujuan tersebut sebagai berikut :
1.Untuk mendapatkan keuntungan usaha.

2.Mempertahankan kelanjutan usaha dengan cara meningkatkan proses produksi secara terus-menerus.

3.Memenuhi kebutuhan/permintaan konsumen.

4.Meningkatkan modal usaha.


B.Faktor-Faktor  Produksi


  Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan alat,

 bahan, tenaga, maupun pemikiran. Semuanya merupakan

 sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi yang diolah

 dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi.

 Jenis-jenis faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan

 produksi sebagai berikut :
 
1.   Faktor Produksi Alam

     Perhatikanlah gambar kawasan tambang di samping.

 
Tuhan menciptakan alam untuk dimanfaatkan oleh manusia. Bahan tambang yang dihasilkan kawasan tambang ini tergolong sumber daya alam. Sumber daya alam lainnya meliputi tanah, air, hutan, udara, bahkan juga sinar matahari. Untuk memudahkan penyebutan, sumber daya alam disederhana-kan menjadi tanah. Jika kamu menemukan penyebutan factor produksi tanah, ini berarti sudah mencakup semua sumber daya alam yang ada di bumi. Tanah, air, udara, dan iklim merupakan faktor produksi alam.
 2.   Faktor Produksi Tenaga Kerja

      Faktor produksi alam menjadi tidak ada manfaatnya (nilai gunanya) apabila tidak ada campur tangan manusia. Manusia memanfaatkan secara langsung atau melalui suatu proses, yaitu mengolah faktor produksi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Seberapa banyak, seberapa cepat, dan seberapa mampu dalam mengolah faktor produksi alam itu tergantung dari sifat serta kualitas manusia itu sendiri. Oleh karena itu, dalam mengolah faktor produksi alam
 
Tenaga kerja dapat dibedakan atas dasar kualitas :


2.1.  Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour)

  Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang   memerlukan pendidikan sebelum mengelola faktor   produksi maupun sebelum memasuki dunia kerja.  
 Contohnya dokter.






2.2.  Tenaga Kerja Terlatih (Trained Labour)

  Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang   memerlukan pengalaman dan latihan sebelum   melaksanakan   pekerjaan.

 Contohnya  penjahit.



3.Faktor Produksi Modal
  Agar dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia, dibutuhkan faktor
produksi modal. Mengapa modal sangat penting dalam
proses produksi ?  
Fungsi modal untuk menghasilkan dan
meningkatkan proses produksi.

Macam-macam modal tersebut sebagai berikut :

a.Modal Berdasarkan Wujudnya,
  Berdasarkan wujudnya modal dapat dibedakan modal uang dan barang.

b.Modal Berdasarkan Bentuknya, Berdasarkan bentuknya,
  modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
  • Modal Nyata, adalah modal yang dapat dipakai untuk proses produksi dan terdiri atas modal barang serta uang. Contohnya persediaan barang-barang, alat-alat, dan uang kas. 
  •  Modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan.  Contohnya keterampilan, kepandaian, keahlian,  ketelitian, nama baik.
C. Modal BerdasarkanSumbernya,
 Berdasarkansumbernya modal terdiriatas modal yang dimilikisendiridan modal pinjaman yang berasaldari bank atau lembaga keuangan lainnya.

 
d.Modal Berdasarkan sifatnya, Berdasarkan sifatnya modal dibedakan menjadi modal lancar dan modal tetap. Modal lancar adalah modal   yang berupa barang yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi atau tidak dapat diperbaiki. Contohnya   uang dan persediaan barang dagangan. Modal tetap adalah barang-barang  atau benda-benda yang dapat digunakan lebih

4. Faktor Produksi Kewirausahaan
      
 Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur faktor-faktor produksi seperti faktor alam, tenaga kerja, dan modal untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam proses produksi, wirausaha harus mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan usahanya. Siapa pun dapat menjadi wirausaha. Apalagi, jika seseorang  mampu mengorganisasikan, mengatur, dan memadukan kerja sama dari faktor produksi yang ada.
     Kemampuan seorang pengusaha itulah yang dimaksud dengan faktor produksi kewirausahaan. Faktor produksi kewirausahaan memegang peranan penting  dalam
perekonomian. Orang yang memiliki sikap kewirausahaan selalu berusaha mencari peluang usaha baru. Bagaimana caranya ?  Ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh para wirausaha :




Ø  Memperkenalkan produk baru atau kualitas suatu  
      barang  yang belum dikenal konsumen.

Ø  Melakukan suatu metode (cara Produksi) baru untuk
       menangani produk

Ø   Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum
       pernah dimasuki oleh cabang industri yang    

       bersangkutan.

Ø   Pembukaan suatu sumber-sumber produksi yang masih
       harus dikembangkan.

Ø   Pelaksanaan suatu organisasi usaha baru.
 
C.Macam-Macam Kegiatan Produksi

1.Produksi Ekstraktif,
  Kegiatan produksi yang bergerak dibidang pengambilan atau pemanfaatan langsung sumber daya alam tanpa diolah terlebih dahulu.

2.Produksi Agraris,
  Kegiatan produksi yang bergerak dibidang pengolahan atau pengelolaan sumber daya alam.

3.Produksi Industri,
kegiatan produksi yang bergerak dibidang pengolahan
bahan mentah menjadi barang jadi.

4.Produksi Niaga,
  kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna barang dengan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
 
D.Sumber Daya Ekonomi
      
 Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
 
E.Macam-Macam Sumber Daya Ekonomi
       
 Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari :

1.Sumber Daya Alam (SDA), Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb). Contoh:  Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
2.Sumber Daya Manusia (SDM), Semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Contoh: Petani, nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.

 
3.Sumber Daya Kewirausahaan, Suatu  sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
     Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha    
     peternakan, dll.

4.Sumber Daya Modal, Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi,
     Contoh: Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / 
     gedung untuk tempat produksi, dll.
      
Keputusan konsumen sehubungan dengan produk  sangat
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada
 saat ini maupun pada masa yang akan datang.

F.Usaha-Usaha untuk Meningkatkan Jumlah dan Mutu Hasil Produksi

1.Intensifikasi ,
  Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan tanpa menambah faktor produksi.

2.Ekstensifikasi ,
  Usaha peningkatan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan cara menambah faktor produksi. 
 
3.Mekanisasi,
  Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengganti faktor produksi tradisional dengan mesin-mesin produksi yang bersifat mekanik.

4.Rehabilitasi,
  Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengganti faktor produksi yang telah rusak dengan yang lebih baru.

5.Rasionalisasi,
  Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan mengurangi faktor-faktor produksi yang tidak penting atau membebani biaya produksi.

6.Diversifikasi
Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan penganekaragaman hasil produksi. 

A.Pengertian dan Tujuan Distribusi
   
    Distribusi adalah kegiatan manusia dalam menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen baik langsung maupun tidak langsung tanpa merubah bentuk dan fungsi barang.

Tujuan dari kegiatan distribusi adalah :
1.Menyalurkan barang sampai ke konsumen
2.Meraih keuntungan
3.Memperlancar proses produksi
4.Membantu konsumen mendapatkan barang
 
Pelaku Distribusi, orang atau lembaga yang melakukan kegiatan
distribusi disebut distributor. Distributor dibagi menjadi dua
macam, yaitu :

1.Pedagang, yaitu orang atau lembaga yang membeli dan menjual barang atau jasa dengan resiko ditanggung sendiri. Pedagang dibagi menjadi dua yaitu :

§Pedagang besar (whole seller), yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung kepada produsen dan menjualnya kepada perantara. Misalnya importir, eksportir, grosir.

§Pedagang kecil (retail), yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah kecil kepada pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen. Misalnya warung, pedagang asongan, mall, kios.

 
2.Perantara, yaitu orang atau lembaga yang hanya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan jual beli tanpamenanggung resiko atas barang yang diperjual belikan. Perantara dibagi menjadi :

§Agen, perantara yang bertugas menjual barang dari sebuah lembaga produsen di wilayah tertentu dengan harga yang ditetapkan produsen. pendapatannya disebut gaji, bonus.

§Komisioner, perantara atas nama sendiri dan tidak bertanggung jawab kepada salah satu produsen. Pendapatannya disebut komisi.

§Makelar, perantara atas nama sebuah lembaga distribusi. Terikat pada peraturan yang telah disepakati dan pendapatannya disebut kurtasi atau provisi.

 
B.Sistem Distribusi Beserta Contohnya
      Dalam menyalurkan barang atau jasa, distributor melakukannya dalam tiga cara, yaitu :

1.Distribusi langsung, merupakan kegiatan menyalurkan
  barang atau jasa langsung dari produsen kepada
  konsumen tanpa perantara. Sistem distribusi langsung
  misalnya: makanan, minuman, buah, sayur, daging, dan
  lain-lain.
   
Contohnya adalah penjual sayur berkeliling
  kampung untuk menjual dagangannya kepada pembeli.

 
 
B.Sistem Distribusi Beserta Contohnya
      Dalam menyalurkan barang atau jasa, distributor melakukannya dalam tiga cara, yaitu :

1.Distribusi langsung,  
merupakan kegiatan menyalurkan
  barang atau jasa langsung dari produsen kepada
  konsumen tanpa perantara. Sistem distribusi langsung
  misalnya: makanan, minuman, buah, sayur, daging, dan
  lain-lain.

 Contohnya adalah penjual sayur berkeliling
  kampung untuk menjual dagangannya kepada pembeli

2.Distribusi semi langsung,
 merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa melalui pihak atau toko yang dimilik produsen itu sendiri. Sistem distribusi
semi langsung adalah :
§Lebih tepat untuk menyalurkan barang dan hasil produksi tahan lama tapi mudah rusak, misalnya mesin jahit, TV dan lain-lain.
§Sesuai untuk produsen yang ingin tetap menjaga mutu dan pelayanannya.
§Jarak antara produsen dan konsumen jauh.

      Contoh distribusi semi langsung :
ü    Perusahaan batik menjual hasil produksinya ditoko-
    toko busana diberbagai kota
ü    Toko elektronik merk Samsung dan Toshiba yang
        tersebar diberbagai kota.
 
3.Distribusi tidak langsung, merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa melalui pihak-pihak lain atau badan perantara seperti agen, makelar, toko atau pedagang eceran. 
 Sistem distribusi secara tidak langsung :
§Lebih tepat untuk menyalurkan barang hasil produksi yang tahan lam dan tidak mudah rusak, misalnya sabun, pasta gigi, sikat gigi, buku dan lain sebagainya.
§Jarak antara produsen dan konsumen jauh.

      Contoh distribusi secara tidak langsung :
ü   Penjualan berbagai merk sabun mandi, sampo, pasta
       gigi
ü   Penjual koran harian pagi oleh pengecer koran
       keliling
 
Faktor yang menentukan pemilihan sistem distribusi diantaranya :
1.Jenis barang yang dijual (Otomotif, makanan atau
sayuran, elektronik)
2.Sifat barang (tahan lama atau tidak tahan lama)
3.Besar modal yang dimiliki
4.Luas pangsa pasar
5.Teknologi