Semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi
apabila ada pihak (orang atau lembaga) yang
melakukan kegiatan produksi.
Misalnya kita dapat menggunakan sepatu karena ada
yang
memproduksi sepatu.
A.Pengertian Produksi
Mungkin kita akan berpikir bahwa produksi adalah
kegiatan yang menghasilkan atau membuat barang.
Namun, dalam pengertian ekonomi produksi juga mencakup kegiatan menambah nilai guna barang. Misalnya, seorang pembuat sepatu tidak hanya menciptakansepatu sebagai alas kaki. Namun, ia juga menciptakan berbagai modelsepatu yang digunakan untuk keperluan yang berbeda, seperti sepatu olahraga, sepatu kerja, dan sepatu pesta. Berbagai merek sepatu bergengsi pun dimunculkan agar konsumen merasa bangga memakainya. Dengan demikian, sepatu sebagai alas kaki mempunyai nilai tambah, yaitu sebagai barang mode.
Seorang pengusaha yang akan memulai usaha pasti memiliki tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan-tujuan tersebut sebagai berikut :
1.Untuk mendapatkan keuntungan usaha.
2.Mempertahankan kelanjutan usaha dengan cara meningkatkan proses produksi secara terus-menerus.
3.Memenuhi kebutuhan/permintaan konsumen.
4.Meningkatkan modal usaha.
B.Faktor-Faktor Produksi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan alat,
bahan, tenaga, maupun pemikiran. Semuanya merupakan
sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi yang diolah
dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi.
Jenis-jenis faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan
produksi sebagai berikut :
1. Faktor Produksi Alam
Perhatikanlah gambar kawasan tambang di samping.
Tuhan menciptakan alam untuk dimanfaatkan oleh manusia. Bahan tambang yang dihasilkan kawasan tambang ini tergolong sumber daya alam. Sumber daya alam lainnya meliputi tanah, air, hutan, udara, bahkan juga sinar matahari. Untuk memudahkan penyebutan, sumber daya alam disederhana-kan menjadi ”tanah”. Jika kamu menemukan penyebutan factor produksi tanah, ini berarti sudah mencakup semua sumber daya alam yang ada di bumi. Tanah, air, udara, dan iklim merupakan faktor produksi alam.
2.
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi alam menjadi tidak ada manfaatnya (nilai gunanya) apabila tidak ada campur tangan manusia. Manusia memanfaatkan secara langsung atau melalui suatu proses, yaitu mengolah faktor produksi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Seberapa banyak, seberapa cepat, dan seberapa mampu dalam mengolah faktor produksi alam itu tergantung dari sifat serta kualitas manusia itu sendiri. Oleh karena itu, dalam mengolah faktor produksi alam,
Tenaga kerja dapat dibedakan atas dasar kualitas :
2.1. Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour)
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan sebelum mengelola faktor produksi maupun sebelum memasuki dunia kerja.
Contohnya dokter.
2.2. Tenaga Kerja Terlatih (Trained Labour)
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlu- kan pengalaman dan latihan sebelum melaksanakan pekerjaan.
Contohnya penjahit.
3.Faktor Produksi Modal
Agar dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam
dan sumber daya manusia, dibutuhkan faktor
produksi
modal. Mengapa modal sangat penting dalam
proses
produksi ?
Fungsi
modal untuk menghasilkan dan
meningkatkan
proses produksi.
Macam-macam
modal tersebut sebagai berikut :
a.Modal
Berdasarkan Wujudnya,
Berdasarkan wujudnya modal dapat dibedakan modal uang dan barang.
b.Modal
Berdasarkan Bentuknya, Berdasarkan bentuknya,
modal dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
- Modal Nyata, adalah modal yang dapat dipakai untuk proses produksi dan terdiri atas modal barang serta uang. Contohnya persediaan barang-barang, alat-alat, dan uang kas.
- Modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan. Contohnya keterampilan, kepandaian, keahlian, ketelitian, nama baik.
C.
Modal BerdasarkanSumbernya,
Berdasarkansumbernya modal terdiriatas modal
yang dimilikisendiridan modal pinjaman yang berasaldari bank atau lembaga
keuangan lainnya.
d.Modal
Berdasarkan sifatnya, Berdasarkan sifatnya modal dibedakan menjadi modal
lancar dan modal tetap. Modal lancar adalah modal yang berupa barang
yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi atau tidak dapat
diperbaiki. Contohnya uang dan persediaan barang dagangan. Modal tetap
adalah barang-barang atau benda-benda yang dapat digunakan lebih
4. Faktor
Produksi Kewirausahaan
Faktor
produksi kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
mengatur faktor-faktor produksi seperti faktor alam, tenaga kerja, dan modal
untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam proses produksi, wirausaha harus
mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan usahanya.
Siapa pun dapat menjadi wirausaha. Apalagi, jika seseorang mampu
mengorganisasikan, mengatur, dan memadukan kerja sama dari faktor produksi yang
ada.
Kemampuan seorang pengusaha itulah yang dimaksud dengan faktor produksi
kewirausahaan. Faktor produksi kewirausahaan memegang peranan penting
dalam
perekonomian.
Orang yang memiliki sikap kewirausahaan selalu berusaha mencari peluang usaha
baru. Bagaimana caranya ? Ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh para
wirausaha :
Ø Memperkenalkan produk baru atau kualitas
suatu
barang yang belum dikenal konsumen.
Ø Melakukan suatu metode (cara Produksi) baru untuk
menangani produk
Ø Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum
pernah dimasuki oleh cabang industri yang
bersangkutan.
Ø Pembukaan suatu sumber-sumber produksi yang masih
harus dikembangkan.
Ø Pelaksanaan suatu organisasi usaha baru.
barang yang belum dikenal konsumen.
Ø Melakukan suatu metode (cara Produksi) baru untuk
menangani produk
Ø Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum
pernah dimasuki oleh cabang industri yang
bersangkutan.
Ø Pembukaan suatu sumber-sumber produksi yang masih
harus dikembangkan.
Ø Pelaksanaan suatu organisasi usaha baru.
C.Macam-Macam Kegiatan
Produksi
1.Produksi Ekstraktif,
Kegiatan produksi yang bergerak
dibidang pengambilan atau pemanfaatan langsung sumber daya alam tanpa diolah
terlebih dahulu.
2.Produksi Agraris,
Kegiatan produksi yang bergerak
dibidang pengolahan atau pengelolaan sumber daya alam.
3.Produksi Industri,
kegiatan produksi yang bergerak dibidang
pengolahan
bahan mentah menjadi barang jadi.
4.Produksi Niaga,
kegiatan produksi yang bersifat
menambah nilai guna barang dengan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
D.Sumber Daya Ekonomi
Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya
yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik
itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia
(SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat
diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
E.Macam-Macam Sumber Daya
Ekonomi
Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk
dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari :
1.Sumber
Daya Alam (SDA), Semua sumber / kekayaan yang berasal
dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb). Contoh:
Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil
perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
2.Sumber
Daya Manusia (SDM), Semua kegiatan manusia baik jasmani
(fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Contoh: Petani,
nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.
3.Sumber Daya
Kewirausahaan, Suatu sikap, perilaku, semangat
seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan.
Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe,
pengusaha
peternakan, dll.
4.Sumber Daya Modal, Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang
maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi,
Contoh: Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan /
gedung untuk tempat produksi, dll.
Keputusan konsumen sehubungan dengan
produk sangat
dipengaruhi oleh jumlah sumber daya
ekonomi yang dimiliki pada
saat ini maupun pada masa yang akan
datang.
F.Usaha-Usaha untuk
Meningkatkan Jumlah dan Mutu Hasil Produksi
1.Intensifikasi ,
Usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan tanpa menambah faktor produksi.
2.Ekstensifikasi
,
Usaha peningkatan jumlah dan kualitas hasil produksi dengan cara menambah
faktor produksi.
3.Mekanisasi,
Usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan mengganti faktor produksi tradisional dengan mesin-mesin
produksi yang bersifat mekanik.
4.Rehabilitasi,
Usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan mengganti faktor produksi yang telah rusak dengan yang
lebih baru.
5.Rasionalisasi,
Usaha menambah jumlah dan kualitas
hasil produksi dengan mengurangi faktor-faktor produksi yang tidak penting atau
membebani biaya produksi.
6.Diversifikasi
Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan penganekaragaman hasil produksi.
Usaha menambah jumlah dan kualitas hasil produksi dengan penganekaragaman hasil produksi.
A.Pengertian dan Tujuan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan manusia dalam menyalurkan barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen baik langsung maupun tidak langsung tanpa merubah
bentuk dan fungsi barang.
Tujuan
dari kegiatan distribusi adalah :
1.Menyalurkan barang
sampai ke konsumen
2.Meraih keuntungan
3.Memperlancar proses
produksi
4.Membantu konsumen
mendapatkan barang
Pelaku Distribusi, orang atau lembaga yang
melakukan kegiatan
distribusi disebut distributor.
Distributor dibagi menjadi dua
macam, yaitu :
1.Pedagang,
yaitu orang atau lembaga yang membeli dan menjual barang atau jasa dengan
resiko ditanggung sendiri. Pedagang dibagi menjadi dua yaitu :
§Pedagang besar (whole seller), yaitu pedagang yang
membeli barang dalam jumlah besar langsung kepada produsen dan menjualnya
kepada perantara. Misalnya importir, eksportir, grosir.
§Pedagang kecil (retail), yaitu pedagang yang membeli
barang dalam jumlah kecil kepada pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen.
Misalnya warung, pedagang asongan, mall, kios.
2.Perantara, yaitu orang atau lembaga yang hanya mempertemukan
penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan jual beli tanpamenanggung resiko
atas barang yang diperjual belikan. Perantara dibagi menjadi :
§Agen, perantara yang bertugas menjual barang dari
sebuah lembaga produsen di wilayah tertentu dengan harga yang ditetapkan
produsen. pendapatannya disebut gaji, bonus.
§Komisioner, perantara atas nama sendiri dan tidak
bertanggung jawab kepada salah satu produsen. Pendapatannya disebut komisi.
§Makelar, perantara atas nama sebuah lembaga
distribusi. Terikat pada peraturan yang telah disepakati dan pendapatannya
disebut kurtasi atau provisi.
B.Sistem
Distribusi Beserta Contohnya
Dalam menyalurkan barang atau jasa, distributor melakukannya dalam tiga cara,
yaitu :
1.Distribusi
langsung, merupakan kegiatan menyalurkan
barang atau jasa langsung dari produsen kepada
konsumen tanpa perantara. Sistem distribusi langsung
misalnya: makanan, minuman, buah, sayur, daging, dan
lain-lain.
Contohnya
adalah penjual sayur berkeliling
kampung untuk menjual dagangannya kepada pembeli.
B.Sistem
Distribusi Beserta Contohnya
Dalam menyalurkan barang atau jasa, distributor melakukannya dalam tiga cara,
yaitu :
1.Distribusi langsung,
merupakan kegiatan menyalurkan
barang atau jasa langsung dari produsen kepada
konsumen tanpa perantara. Sistem distribusi langsung
misalnya: makanan, minuman, buah, sayur, daging, dan
lain-lain.
Contohnya
adalah penjual sayur berkeliling
kampung untuk menjual dagangannya kepada
pembeli
2.Distribusi
semi langsung,
merupakan
kegiatan menyalurkan barang dan jasa melalui pihak atau toko yang dimilik
produsen itu sendiri. Sistem distribusi
semi langsung adalah :
semi langsung adalah :
§Lebih tepat untuk menyalurkan barang dan hasil
produksi tahan lama tapi mudah rusak, misalnya mesin jahit, TV dan lain-lain.
§Sesuai untuk produsen yang ingin tetap menjaga mutu
dan pelayanannya.
§Jarak antara produsen dan konsumen jauh.
Contoh
distribusi semi langsung :
ü Perusahaan batik menjual hasil
produksinya ditoko-
toko busana diberbagai kota
ü Toko elektronik merk Samsung dan
Toshiba yang
tersebar diberbagai kota.
3.Distribusi tidak
langsung, merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa melalui pihak-pihak
lain atau badan perantara seperti agen, makelar, toko atau pedagang
eceran.
Sistem
distribusi secara tidak langsung :
§Lebih tepat untuk menyalurkan barang hasil produksi
yang tahan lam dan tidak mudah rusak, misalnya sabun, pasta gigi, sikat gigi,
buku dan lain sebagainya.
§Jarak antara produsen dan konsumen jauh.
Contoh
distribusi secara tidak langsung :
ü Penjualan berbagai merk sabun mandi,
sampo, pasta
gigi
ü Penjual koran harian pagi oleh pengecer
koran
keliling
Faktor
yang menentukan pemilihan sistem distribusi diantaranya :
1.Jenis barang yang dijual
(Otomotif, makanan atau
sayuran,
elektronik)
2.Sifat barang (tahan lama
atau tidak tahan lama)
3.Besar modal yang
dimiliki
5.Teknologi